Sponsors Link

Mekanisme Kerja Glimepiride dan Cara Mengonsumsinya

Sponsors Link

Menderita penyakit diabetes adalah pekerjaan rumah seumur hidup. Meski tidak bisa disembuhkan, keluhan-keluhan yang menyertai penyakit diabetes melitus ditekan sehingga penderitanya bisa hidup lebih normal. Pengobatan-pengobatan yang umum dilakukan adalah pengobatan tradisional dengan penggunaan bahan-bahan alami seperti timun untuk diabetes serta pengobatan medis. Selain suntik insulin, para penderita diabetes juga kerap mengonsumsi obat antidiabetes.

ads

Obat oral antidiabets yang biasa menjadi pilihan utama dan disarankan adalah metformin. Obat ini cukup ampuh namun bisa memberikan efek samping metformin jangka panjang jika dikonsumsi terus menerus. Sebagai alternatif, penderita diabetes juga bisa mengonsumsi obat antidiabetes glimepiride. Glimepiride bisa dikonsumsi secara terpisah maupun menjadi pendamping metformin namun harus sesuai dengan saran dokter.

Glimepiride adalah obat antidiabetes yang tersedia dalam berbagai merek dagang seperti Actaryl, Amadiab, Amari, dan lainnya. Obat ini memiliki fungsi utama untuk meningkatkan produksi insulin agar peningkatan kadar gula darah di dalam tubuh bisa ditekan. Dengan begitu, segala keluhan dan efek penyakit diabetes pada pria dan wanita pengidapnya bisa diminimalkan. Glimepiride biasa disajikan dalam bentuk tablet dengan dosis 1 mg, 2 mg, hingga 4 mg. Agar aman dikonsumsi, mintalah saran dan resep dari dokter pribadi Anda.

Salah satu obat antidiabetes yang kerap dibandingkan dengan glimepiride adalah glibenclamide. Kedua obat tersebut sama-sama memiliki manfaat yang sama yakni menurunkan kemungkinan gula darah tinggi apalagi di saat fenomena fajar atau dawn phenomenon terjadi. Meski begitu dalam sebuah penelitian, Glimepiride diketahui lebih efektif dalam menurunkan kadar gula darah dengan menekan efek samping seminimal mungkin dari pada glibenclamide. Sebagai catatan, glimepiride adalah obat antidiabetes yang cocok untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes tipe 2, tidak untuk diabetes tipe 1 yang tidak mampu memproduksi insulin secara alami.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi Glimepiride:

  • Jika Anda menderita diabetes, maka Anda perlu saran dari dokter pribadi Anda untuk bisa mengonsumsi obat ini. Namun biasanya obat ini dikonsumsi orang dewasa dan lansia penderita diabetes melitus tipe 2.
  • Bagi penderita dewasa, glimepiride dikonsumsi dengan tiga dosis yakni dosis awal sebanyak 1-2 mg per hari, dengan penambahan 1-2 mg setiap 1-2 minggu.
  • Sementara itu, dosis lanjutan cukup dengan 4 mg per hari dengan banyak dosis maksimum sebesar 6 mg per hati.
  • Sedangkan untuk penderita lansia, mereka cukup mengonsumsi glimepiride dengan dosis awal sebesar 1 mg setiap hari satu kali.
  • Mengonsumsi glimepiride harus disesuaikan dengan cara minum obat diabetes yang benar dan disarankan dokter agar bisa memberikan manfaat yang maksimal.

Sebagai obat antidiabetes golongan sulforilurea, glimepiride bekerja dengan cara yang sama dengan obat-obat dari golongan serupa. Glimepiride setelah dikonsumsi dengan bantuan air putih baik setelah atau pun sebelum makan mampu meningkatkan kadar insulin plasma. Glimepiride akan berfungsi dengan baik jika sel beta pankreas tersedia

Ada pun peningkatan kadar insulim plasma disebabkan oleh terjadinya penurunan clearance hati insulin serta munculnya simulasi sekresi insulin dari sel beta pankreas. Penyebab tersebut terutama penyebab pertama yakni penurunan clearance hati insulin muncul umumnya setelah terjadinya kenaikan sekresi insulin. Fakta ini termaktub dalam jurnal berjudul Sulfonilureas and their use in clinical practice. Archives of Medical Science yang diterbitkan pada tahun 2015 silam.

Dalam jurnal yang sama disebutkan bahwa menempel pada reseptor khusus ATP-dependent channel yang terletak pada permukaan sel beta pankreas adalah mekanisme kerja glimepiride yang utama. Penempelan tersebut mampu menutup akses channel hingga depolarisasi terjadi yang berimbas pada pengeluaran kalium dan masuknya kalsium ke dalam sel. Masuknya kalsium pada sel atau sitosil kemudian berimbas pada munculnya kontraksi dari filamen aktin dan miosin yang dibutuhkan dalam proses eksositosis insulin.

Selanjutnya, proses sekresi insulin terjadi. Ada pun proses tersebut biasanya melalui dua fase. Fase pertama terjadi secara otomatis selama 10 menit ketika glukosa masuk ke dalam aliran darah. Sementara fase kedua terjadi selama 120 menit setelah fase pertama dan berlangsung selama tubuh mengalami hiperglikemia.

Peran sulfonilure tidak hanya memberikan efek sekretagonya pada fase pertama, melainkan juga bermanfaat dalam sel beta pankreas ketika proses pembentukan granul insulin baru terjadi pada fase kedua. Peningkatan produksi insulin dengan bantuan glimepiride tidak terjadi secara alami atau tidak bergantung pada tingkatan kadar glukosa di dalam gula darah melainkan dengan serangkaian mekanisme kerja glimepiride yang memberikan stimulus.

Menilik pada kemampuan menstimulus produksi insulin di dalam tubuh yang tinggi, pengonsumsian glimepiride mampu memberikan efek samping berupa hipoglikemia. Hipoglikemia adalah efek samping umum dari penggunaan obat antidiabetes, termasuk di dalamnya adalah suntik insulin. Oleh karena itu, pengonsumsian glimpiride biasanya dicukupkan sekali setiap hari. Anda juga perlu mengimbangi pengobatan dengan pola hidup sehat serta memenuhi kebutuhan tubuh terhadap nutrisi. Oleh karena itu, praktikanlah cara menghitung kebutuhan kalori dengan ahli nutrisi Anda untuk mendapatkan perawatan terbaik.

, , , , ,
Oleh :
Kategori : Obat Obatan
Search
Doctors Talk

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang harus dihindari, karena menyerang berbagai organ vital dalam tubuh manusia, yang tentunya dapat menyebabkan kematian. dr. Jimmy Lumanau menjelaskan A-Z mengenai diabetes melitus yang wajib anda pahami.