Sponsors Link

Bisakah Diabetes Sembuh dengan Puasa?

Sponsors Link

Diabetes mellitus atau diabetes merupakan penyakit jangka kronis yang cukup berbahaya. Bahkan dapat dikatakan jika diabetes menjadi salah satu penyakit yang menyumbang jumlah kematian terbesar. Diabetes ditandai dengan kadar gula yang tinggi diatas normal. Dan ini bisa bersumber dari makanan penyebab naiknya gula darah yang dikonsumsi sehari hari. Fungsi gula darah di dalam tubuh manusia cukup penting untuk kesehatan dan penunjang aktivitas harian. Hal ini karena gula menjadi salah satu sumber energi yang cukup utama. Bahkan otak pun juga menggunakan gula darah, selain sel-sel yang bekerja membentuk otot serta jaringan di dalam tubuh.

ads

Sehingga bagi penderita diabetes, sangat diharapkan untuk menjaga kondisi gula darah di dalam tubuh. Mengingat diabetes hingga saat ini merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Karena itulah menjaga pola makan serta pengobatan sehari hari menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Akan tetapi baru-baru ini terdapat beberapa penelitian yang memberikan hasil tentang metode diet puasa yang mampu mencegah diabetes, terutama jenis diabetes tipe 2. Namun apakah cara ini terbilang aman dan tidak menyebabkan resiko komplikasi serta lainnya? Berikut penjelasan yang dapat disampaikan.

Hubungan Diet Puasa Dan Diabetes

Menurut studi terbaru yang diterbitkan di dalam jurnal kesehatan BMJ Case, metode diet puasa atau intermiten ternyata mampu untuk mencegah diabetes tipe-2. Kesimpulan awal ini didapatkan dari hasil penelitian dari 3 pasien diabetes yang melakukan diet puasa terencana serta dalam pengawasan dokter ahli. Didapatkan hasil jika diet ini membantu mengurangi penggunaan insulin pada penderita diabetes. Selama masa percobaan, pasien juga diharapkan untuk dapat aktif bergerak, menjaga pola makan sehari hari, dan rutin untuk mengecek kadar gula darah dalam tubuh. Hanya saja nasehat seperti ini terasa sulit dijalankan oleh para pasien. Meskipun tetap mengkonsumsi obat-obatan, namun obat tersebut bukanlah untuk mengobati penyakit hanya untuk mengurangi gejala.

Uji coba praktek puasa ini dilakukan terhadap 3 pria dengan usia 40 dan 67 tahun. Ketiga pasien diberikan obat diabetes dan suntikan insulin secara teratur. Kondisi pasien pun juga masing-masing menderita kolestrol dan tekanan darah tinggi. 2 dari 3 pasien menjalani diet puasa hingga 24 jam penuh, hanya makan malam dan kemudian makan selanjutnya dilakukan malam keesokan harinya. Teknik puasa seperti ini dilakukan 2 kali seminggu. Sedangkan untuk pasien ketiga melakukan puasa selama 3 hari dalam seminggu.

Selama masa puasa, hanya diperbolehkan untuk mengkonsumsi minuman yang rendah kalori seperti air, kopi, atau teh dan makanan yang rendah kalori saat malam hari. Pola ini diulang hingga selama 10 bulan secara teratur. Dan di akhir penelitian, didapatkan hasil jika ketiga pasien bisa menghentikan suntikan insulin dalam waktu 1 bulan setelah melakukan puasa. Bahkan salah satu dokter juga menemukan pola makan seperti ini mampu menghentikan insulin pada 5 hari pertama. Didapatkan pula hasil dari kedua pasien lainnya yang juga mampu berhenti dari obat diabetes. Sedangkan untuk pria ketiga dapat mengurangi konsumsi obat-obatan diabetes, dari 4 butir hanya menjadi 1 butir saja.

Namun pada kebanyakan penelitian cenderung merekomedasikan metode puasa ini untuk diabetes tipe 2. Mengapa? Ada 2 jenis diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan 2. Untuk tipe 1, organ pankreas tidak mampu bekerja memproduksi hormon insulin sama sekali dikarenakan tidak berfungsi atau mengalami kerusakan. Sedangkan untuk tipe 2, tubuh masih mampu memproduksi hormon insulin, hanya saja tidak bisa berfungsi optimal dikarenakan terjadinya resistensi insulin. Umumnya diabetes tipe 1 disebabkan karena kelainan bawaan, sehingga sering dijumpai diabetes tipe 1 pada anak dan kemudian bertahan hingga dewasa. Berbeda dengan diabetes tipe 2 yang lebih disebabkan karena pola makan yang salah. Meskipun keduanya sama-sama menyebabkan kadar gula darah meningkat di dalam tubuh.

Teori yang melatarbelakangi diet puasa ini adalah karena faktanya pada penderita diabetes tipe 2 sering disebabkan karena penyumbatan pankreas dan liver oleh lemak. Padahal 2 organ ini cukup penting untuk memproduksi insulin serta mengontrol kadar gula darah. Penelitian yang dilakukan Roy Taylor, seorang profesor kedokteran dan metabolisme dari Universitas Newcastle, menunjukkan jika diet dratis dapat menyebabkan tubuh kelaparan dan kemudian membakar cadangan lemak agar menghasilkan energi. Dan yang menjadi target disini adalah lemak yang berada di sekitar kedua organ tersebut, sehingga kerja pankreas dan liver tak lagi terhambat dan gula darah bisa normal kembali.

Penelitian yang dilakukan oleh Tim Taylor dan diterbitkan di tahun 2011 pada sebuah Jurnal Diabetologia mendapatkan hasil jika 11 orang penderita diabetes tipe 2 yang menjalani program puasa seperti ini berhasil lepas dari penyakit diabetes dalam waktu sekitar kurang dari 8 minggu. Penelitian lebih lanjut juga menunjukkan jika penderita diabetes 2 hanya perlu untuk menghilangkan 1/6 dari berat badan agar dapat menghilangkan lemak yang ada di sekitar pankreas. Sehingga memungkinkan kembali agar organ ini bisa kembali memproduksi insulin dalam jumlah yang normal.

Yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes Saat Berpuasa

Sebenarnya tak ada perubahan makanan yang terlalu ekstrim saat puasa. Penderita diabetes dianjurkan untuk lebih banyak lagi mengkonsumsi makanan-makanan yang mampu memberikan energi secara lambat, seperti nasi, kacang-kacangan, semolina, dan gandum. Selain itu hindari makanan yang mengandung asam jenuh tinggi. Porsi makan pun juga harus disesuaikan. Dan jangan lupa untuk terus memenuhi asupan cairan. Meskipun lapar terasa menyerang, jangan khawatir. Ini merupakan tanda jika program puasa yang anda jalani bekerja. Dan untuk mengatasinya, anda bisa mengkonsumsi air putih dalam jumlah banyak.

Sponsors Link

Untuk aktivitas fisik, disarankan tetap dilakukan dalam skala rendah dan sedang. namun perlu dilakukan modifikasi terhadap intensitas dan durasi dikarenakan aktifitas fisik berlebihan bisa menyebabkan hipoglikemia. Jangan lupa pula untuk terus melakukan pengecekan gula darah secara teratur, sehingga anda bisa segera megambil tindakan saat gula darah dikatakan sangat rendah maupun tinggi selama menjalani puasa.

Aturan Puasa Bagi Penderita Diabetes

Meskipun memberikan hasil yang signikfikan, akan tetapi metode puasa untuk menyembuhkan diabetes tak bisa dilakukan oleh semua pasien. Ada beberapa pasien dengan kondisi tertentu yang tidak direkomendasikan menjalani diet puasa, seperti di bawah ini.

  • Diabetes tipe 1
  • Komplikasi diabetes ketoasidosis atau mengalami hiperglikemia hiperosmolar
  • Kadar gula darah cukup tinggi, dengan rata-rata >300 mg/dl sebelum menjalani puasa
  • Kadar HbA1C >10%
  • Mengalami hipoglikemia yang cukup berat selama kurun waktu 3 bulan terakhir
  • Memiliki riwayat penyakit aku
  • Merupakan pekerja fisik yang cukup berat
  • Sedang dalam masa hamil
  • Mengalami penurunan fungsi ingat yang berat, demensia, maupun sedang mendapatkan pengobatan yang berpengaruh pada daya ingat
  • Sedang menjalani cuci darah atau dialisis

Nah itu tadi penjelasan mengenai puasa yang bisa menyembuhkan diabetes. Bagi anda yang menderita diabetes, mungkin program puasa seperti ini bisa menjadi salah satu pengobatan yang patut dicoba. Meskipun begitu, akan lebih baik untuk berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu agar mengetahui bagaimana kondisi anda sebenarnya.

, , , ,



Oleh :
Kategori : Pengobatan
Search
Doctors Talk

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang harus dihindari, karena menyerang berbagai organ vital dalam tubuh manusia, yang tentunya dapat menyebabkan kematian. dr. Jimmy Lumanau menjelaskan A-Z mengenai diabetes melitus yang wajib anda pahami.