Sponsors Link

Kadar Normal Gula Darah Sewaktu dan Tips Menjaganya

Sponsors Link

Setidaknya ada empat jenis tes gula darah yang harus Anda lakukan untuk memeriksakan diri apakah Anda menderita penyakit diabetes melitus atau tidak. Tes-tes tersebut meliputi tes gula darah puasa, tes gula darah sewaktu, HbA1C, serta tes toleransi glukosa oral. Semua jenis tes tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing. Pun urgensi penggunaannya tergantung dengan muncul atau tidaknya gejala klasik diabetes di dalam tubuh Anda.

ads

Jika tanpa gejala, tes gula darah yang digunakan biasanya tes toleransi glukosa oral. Namun, jika Anda merasakan munculnya gejala diabetes pada wanita atau pria, maka tes yang digunakan umumnya adalah tes gula darah sewaktu. Ada pun gejala klasik diabetes yang perlu Anda ketahui adalah berat badan turun dengan tidak normal, sering lapar dan haus, dan sering buang air. Apalagi jika gejala klasik tersebut ditunjang dengan hasil tes toleransi glukosa oral yang mencapai angka ≥ 200 mg/dL.

Gula darah sewaktu adalah jenis tes gula darah yang bisa dilakukan kapan pun Anda mau. Berbeda dengan jenis tes gula darah puasa yang mengharuskan Anda berhenti makan dan minum selama 8 jam, maka tes gula darah sewaktu lebih fleksibel tanpa syarat tertentu. Kendati demikian, tes ini kerap digunakan sebagai proses diagnosa penyakit diabetes melitus pada tubuh Anda.

Selain bisa dilakukan kapan pun bahkan ketika Anda mengalami diabetes pada kehamilan kembar, tes gula darah sewaktu memiliki proses pemeriksaan yang mudah dan singkat. Anda hanya akan menerima tusukan kecil di ujung jari untuk diambil sampel darahnya. Darah tersebut kemudian akan dianalisis menggunakan glukometer. Hasil tes tersebut muncul dengan cukup cepat di monitornya. Kendati demikian, tes gula darah sewaktu tetap memiliki kekurangannya.

Salah satu kekurangan dari tes ini adalah kadar gula darah yang dicek hanya menggambarkan kondisi kadar gula darah Anda pada waktu pemeriksaan saja. Bisa jadi sebelum dan setelah itu, kadar gula darah Anda naik atau turun secara signifikan tergantung pas jenis makanan yang Anda konsumsi. Oleh karena itu, tes gula darah sewaktu hanya direkomendasikan ketika Anda benar-benar mendapati gejala klasik diabetes muncul.

  • Kadar gula darah sewaktu yang normal ada di kisaran angka 70 hingga 130 mg/dL. Nilai ini akan naik pada angka 180 mg/dL dua jam setelah mengonsumsi makanan berat.
  • Sementara pada keadaan perut kosong atau berpuasa, gula darah sewaktu yang normal umumnya berada di angka 100 mg/dL.
  • Selama tidak lebih atau sama dengan 200 mg/dL, maka Anda terbebas dari ancaman diabetes. Namun, tidak berarti jika gula darah sewaktu Anda kurang dari 100 mg/dL maka Anda sehat. Jika kadar gula darah Anda di bawah angka 70 mg/dL maka dapat dipastikan bahwa Anda menderita hipoglikemia sedang hingga parah.

Gaya hidup seseorang memiliki peranan yang cukup penting dalam mengontrol kadar gula darah di dalam tubuhnya. Jika Anda terbiasa dengan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi jenis makanan untuk menormalkan gula darah dan berolahraga secara, maka kadar gula darah Anda akan cenderung normal dan stabil. Namun jika Anda memiliki gaya hidup yang buruk, jangan heran jika kemudian Anda mengidap penyakit seumur hidup ini.

Dua hal tersebut yakni mengelola pola makan dan rutin berolahraga adalah kunci utama atau tips menjaga kadar gula darah sewaktu Anda tetap dalam kisaran angka yang normal. Memperbanyak makanan sehat seperti sayur, daging, dan jus buah yang aman untuk penderita diabetes tentu akan lebih menunjang tubuh Anda tetap terhindar dari diabetes. Namun, Anda harus memperhitungkan pula kadar nutrisi dan kalori dari makanan yang Anda konsumsi dengan kebutuhan tubuh Anda terhadap dua hal tersebut.

Jika Anda sudah terlanjur mendapatkan hasil ≥ 200 mg/dL untuk tes gula darah sewaktu Anda, mengikuti prosedur penyembuhan yang diberikan oleh dokter adalah cara menyintas yang paling benar. Anda selain harus mengelola pola makan dan rutin berolahraga, juga harus memaksakan diri untuk mengonsumsi obat antidiabetes atau suntik insulin. Mengonsumsi obat antidiabetes terbukti mampu membantu Anda mendapatkan kadar gula darah yang lebih stabil.

Dengan kadar gula darah yang lebih stabil, Anda akan semakin dekat dengan kualitas kehidupan yang lebih baik. Jika sebelum didiagnosis menderita diabetes melitus Anda sangat menyukai makanan dan minuman manis, Anda perlu membatasi konsumsi hal tersebut. Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan sumber rasa manis yang lebih sehat.

Ada banyak jenis pengganti gula untuk penderita diabetes yang bisa Anda campur ke dalam makanan dan minuman Anda. Dengan begitu, Anda tetap bisa mencicipi rasa manis tanpa takut kadar gula darah Anda naik secara tidak terkendali. Sebab, jika sudah tidak stabil maka kadar gula darah akan membuat keluhan diabetes Anda semakin buruk—bisa jadi memicu komplikasi pada penyakit lain yang lebih serius. Maka dari itu, Anda harus berusaha menjaga gula darah sewaktu Anda agar tidak memberikan dampak yang lebih buruk dari hidup Anda.

, , ,
Oleh :
Kategori : Pra Diabetes
Search
Doctors Talk

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang harus dihindari, karena menyerang berbagai organ vital dalam tubuh manusia, yang tentunya dapat menyebabkan kematian. dr. Jimmy Lumanau menjelaskan A-Z mengenai diabetes melitus yang wajib anda pahami.