Sponsors Link

Komplikasi Diabetes Makro dan Mikro : Definisi – Penyebab – Cara Mengatasi

Sponsors Link

Menjaga kadar gula darah agar tetap stabil adalah salah satu tugas tidak berujung bagi penderita diabetes melitus. Dengan kadar gula darah yang stabil (berarti tidak naik atau turun secara signifikan) maka Anda bisa mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Stabilnya kadar gula darah pada penderita diabetes melitus berperan besar terhadap kelangsungan hidup mereka. Sebab, kadar gula darah yang tidak stabil bisa memicu berbagai jenis gangguan atau komplikasi lain.

ads

Penyakit diabetes melitus memang dikenal sebagai penyakit yang bisa memicu munculnya komplikasi. Ada dua jenis komplikasi diabetes, yakni komplikasi diabetes makro dan mikro atau makrovaskuler dan mikrovaskuler. Dua jenis komplikasi tersebut jelas berbahaya dan perlu ditangani dengan cepat, atau dicegah sejak dini. Selain banyak mengonsumsi makanan untuk menormalkan gula darah, Anda juga perlu mengetahui perbedaan dari dua jenis komplikasi ini.

Komplikasi diabetes makro adalah komplikasi kronik yang terjadi pada pembuluh darah besar atau makrovaskuler. Makrovaskuler adalah pembuluh darah dengan diameter melebihi 100 mikron. Komplikasi ini umumnya diidap oleh penderita diabetes melitus tipe 2 atau Anda yang mengalami resistensi insulin atau kondisi di mana insulin diproduksi tapi tidak mampu bekerja dengan baik untuk mengendalikan gula darah.

Sementara itu, komplikasi diabetes mikro terjadi pada pembuluh darah kecil atau mikrovaskuler. Secara fisik, pembuluh darah mikrovaskuler memiliki diameter di bawah 100 mikron. Berbeda dengan komplikasi diabetes makro, komplikasi ini umumnya diderita oleh penderita diabetes tipe 1. Diabetes tipe 1 adalah jenis diabetes yang disebabkan oleh kerusakan atau gangguan pada organ pankreas sehingga tidak mampu memproduksi insulin.

Pembuluh darah besar atau makrovaskuler terdapat pada organ jantung dan otak. Tidak heran jika komplikasi yang muncul umumnya atherosklerosis yang berakibat pada penyakit jantung koroner, gangguan pembuluh darah otak, hingga kelainan pada pembuluh darah periferal.

Komplikasi ini terhitung kronis dan berbahaya. Jika tidak ditangani dengan benar, komplikasi diabetes makro bisa memicu keluhan lainnya seperti hipertensi, stroke, dan anggrek. Akibat terburuk dari komplikasi ini adalah tindakan amputasi dan kematian.

Kendati tidak seberat komplikasi diabetes makro, komplikasi diabetes mikro juga sama berbahayanya. Kelainan yang umum muncul adalah kerusakan pada mata (retinopati diabetika, katarak, glaukoma, dan kebutaan), ginjal (nertopati diabetika), serta sistem saraf (neuropati diabetik). Masalah-masalah ini juga memiliki kaitan dengan pengaruh genetik. Keluhan lain yang muncul dari komplikasi ini adalah hiperglikemia persisten, serta kerusakan pada dinding pembuluh darah.

Penyebab utama dari komplikasi diabetes makro dan mikro adalah kadar gula darah yang tidak stabil. Ketidakstabilan gula darah yang ditandai dengan peningkatan dan penurunan yang signifikan. Hal tersebut bisa memicu munculnya berbagai keluhan di seluruh tubuh penderita.

Hal yang membedakan munculnya jenis komplikasi diabetes makro dan mikro berkaitan erat dengan tipe diabetes yang diderita oleh Anda. Diabetes tipe 2 biasanya berakhir dengan komplikasi makro sementara tipe 1 dengan komplikasi mikro. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan diabetes tipe 1 mengalami komplikasi diabetes makro, begitu juga sebaliknya.

Penanganan terbaik untuk komplikasi diabetes makro dan mikro tentu saja dengan cermat menjaga kestabilan kadar gula darah di dalam tubuh Anda. Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan, seperti menggalakkan gaya hidup sehat, mengatur pola makan (banyak mengonsumsi buah, seperti buah pir untuk diabetes atau kiwi untuk diabetes), serta rutin melakukan pengobatan. Pengobatan untuk tiap tipe diabetes melitus akan sangat membantu.

Penderita diabetes tipe 2 bisa rutin mengonsumsi obat antidiabetes sementara penderita diabetes tipe 1 perlu melakukan suntik insulin secara teratur. Suntik insulin multidosis dengan penggunaan pompa insulin yang disertai dengan upaya memonitor kadar gula darah mandiri disebutkan mampu menurunkan risiko munculnya komplikasi diabetes mikro sebesar 60%. Dengan demikian, kadar gula darah bisa terjaga dan tetap normal serta terhindari dari kemungkinan munculnya komplikasi diabetes makro dan mikro.

Jika Anda sudah terlanjur mengalami komplikasi diabetes makro dan mikro, maka melakukan pengobatan secara intensif adalah salah satu jalan yang harus Anda tempuh. Selain itu, kenali juga gangguan komplikasi lain yang muncul, apakah berupa hipertensi, stroke, jantung koroner, masalah pada ginjal, atau katarak. Dengan demikian, pengobatan secara langsung pada organ yang terserang bisa dilakukan dengan tepat.

Hal lain yang bisa Anda lakukan baik untuk mengurangi risiko atau mengatasi komplikasi diabetes makro dan mikro adalah mengatur gaya hidup sehat. Selain mengatur asupan makanan seperti memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi harian, menjauhi pengonsumsian gula secara berlebih, serta memilih produk suplemen yang baik seperti susu tulang untuk penderita diabetes, Anda juga perlu menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik seperti; berhenti merokok serta mampu mengatur stres dengan baik.

, , ,
Oleh :
Kategori : Pencegahan
Search
Doctors Talk

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang harus dihindari, karena menyerang berbagai organ vital dalam tubuh manusia, yang tentunya dapat menyebabkan kematian. dr. Jimmy Lumanau menjelaskan A-Z mengenai diabetes melitus yang wajib anda pahami.