Sponsors Link

5 Efek Samping Metformin Jangka Panjang yang Harus Diwaspadai

Sponsors Link

Pengobatan terhadap penyakit diabetes saat ini sudah beragam. Selain bisa menggunakan bahan-bahan alami seperti timun untuk diabetes dalam pengobatan tradisional, masyarakat umumnya menggunakan sistem pengobatan modern. Selain suntik insulin, pengobatan yang paling dasar adalah dengan mengonsumsi obat-obatan antidiabetes. Ada banyak jenis obat antidiabetes yang bisa Anda gunakan, akan tetapi penggunaan jenis obat-obatan seperti ini harus sesuai dengan resep dokter.

ads

Salah satu obat antidiabetes oral adalah metformin. Metformin kerap menjadi pilihan utama bagi penderita diabetes melitus tipe 2 yang disebabkan oleh resistensi insulin di dalam tubuh.  Obat ini biasanya dikonsumsi pada saat mengonsumsi makanan berat. Cara minum obat diabetes yang benar terutama obat metformin biasanya dengan bantuan air minum yang cukup banyak.

Fungsi utama dari metformin adalah menurunkan kadar gula darah yang tinggi pada tubuh seorang penderita diabetes melitus. Obat yang termasuk ke dalam golongan binguanid ini kerap menjadi obat antidiabetes pilihan utama karena kemampuannya yang baik dalam mengatasi efek penyakit diabetes pada pria dan wanita yang menderitanya. Namun, penggunaan metformin ternyata memiliki efek samping apalagi jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama. Efek samping metformin jangka panjang tersebut diantaranya:

  • Kekurangan vitamin B12

Salah satu efek metformin jangka panjang yang dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus adalah kekurangan vitamin B12. Menurunnya kadar vitamin B12 di dalam tubuh bisa memicu munculnya berbagai masalah kesehatan. Sebab, metformin memegang peranan penting dalam berbagai fungsi biokimia di dalam tubuh seperti proses produksi sel darah merah, fungsi DNA, dan lainnya. Vitamin B12 juga memiliki peran yang cukup signifikan terhadap kesehatan sistem saraf pusat. Karena merupakan jenis vitamin yang larut di dalam cairan tubuh, Anda perlu menaikkan kadar vitamin B12 dengan mengonsumsi sumber-sumbernya.

  • Anemia

Menurunnya kadar vitamin B12 di dalam tubuh sebagai efek samping dari penggunaan metformin tentu saja memengaruhi produksi sel darah merah. Maka dari itu jika pengonsumsian metformin dalam jangka panjang tidak disertai dengan mengonsumsi makanan sumber vitamin B12 maka Anda kemungkinan akan menderita anemia megoblastik. Anemia Megoblastik disebabkan oleh ketidakmampuan sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah dalam jumlah yang memadai. Jika Anda menderita anemia, maka kondisi penyakit diabetes Anda kemungkinan besar akan semakin parah.

  • Kerusakan Pembuluh Darah dan Saraf Tepi

Tidak hanya berimbas pada kurangnya produksi sel darah merah, vitamin B12 juga memegang peranan penting dalam menjaga sistem saraf pusat agar sehat dan prima. Kekurangan vitamin B12 karena penggunaan metformin dalam jangka panjang tidak hanya akan memicu gangguan saraf terutama saraf tepi, melainkan juga merusak pembuluh darah kecil di dalam tubuh. Kerusakan saraf dan pembuluh darah adalah salah satu komplikasi dari penyakit diabetes melitus yang umum terjadi. Untuk mengatasi menurunnya kadar vitamin B12, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terkait cara menghitung kebutuhan kalori tubuh Anda untuk memenuhi vitamin B12 yang dibutuhkan.

  • Gangguan Pencernaan

Selain berimbas pada produksi sel darah merah dan gangguan saraf serta pembuluh darah, penggunaan metformin dalam jangka panjang juga bisa memberikan pengaruh yang buruk terhadap sistem pencernaan Anda. Beberapa keluhan yang kerap muncul sebagai efek metformin jangka panjang adalah penurunan nafsu makan, sakit perut, mual dan muntah, serta diare. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan sistem pencernaan Anda dalam memberikan toleransi terhadap senyawa-senyawa yang terdapat dalam metformin.

  • Asidosis Laktat

Efek metformin jangka panjang yang paling serius adalah asidosis laktat. Berbanding terbalik dengan tingkat bahayanya yang tinggi terhadap tubuh, asidosis laktat merupakan efek samping yang jarang terjadi. Efek samping ini ditandai dengan penumpukan asam laktat dan bisa berakibat fatal jika dibiarkan. Tingginya kadar asam laktat bisa menjadi pemicu berbagai gangguan kesehatan, salah satunya adalah membuat pH darah menjadi asam.

Darah dengan tingkat keasaman yang tinggi tidak akan berfungsi dengan baik, sebaliknya akan memberikan pengaruh buruk terhadap banyak organ dalam yang mempergunakannya. Salah satu organ yang mendapat dampak dari asidosis laktat adalah ginjal. Oleh karena itu, metformin biasanya disarankan kepada para penderita diaebetes dengan kondisi ginjal yang lebih baik.

Jika dibiarkan atau tidak mendapat penanganan yang benar, asidosis laktat tidak hanya akan memberikan dampak yang fatal namun juga mematikan. Beberapa gejala dari asidosis laktat yang menunjukkan tingkat kefatalan yang tinggi adalah nyeri otot, tubuh sangat lemas, gangguan pencernaan, anomali detak jantung, sesak napas, serta mati rasa. Jika sudah menderita gejala-gejala tersebut, adalah hal yang benar jika Anda lekas memeriksakan diri pada dokter.

Tujuan utama dari pengonsumsian obat adalah untuk menyembuhkan sebuah penyakit, begitu juga dengan metformin. Namun jika dikonsumsi dalam jangka panjang, efek metformin jangka panjang ternyata cukup beragam dan berbahaya. Oleh karena itu, Anda harus tetap mengonsultasikan kesehatan Anda kepada dokter sekali pun metformin sudah membuat keluhan diabetes Anda berkurang untuk mencegah munculnya efek samping tersebut.

, , , , ,
Oleh :
Kategori : Obat Obatan
Search
Doctors Talk

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang harus dihindari, karena menyerang berbagai organ vital dalam tubuh manusia, yang tentunya dapat menyebabkan kematian. dr. Jimmy Lumanau menjelaskan A-Z mengenai diabetes melitus yang wajib anda pahami.