Sponsors Link

Jenis-Jenis Diabetes – Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Sponsors Link

Diabetes atau dinamakan juga kencing manis, adalah salah satu penyakit yang akan mengganggu pada kondisi kadar gula darah normal di dalam tubuh. Ada beberapa jenis-jenis diabetes yang biasanya terjadi di masyarakat, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, diabetes gestasional, diabetes sekunder, diabetes keturunan dan juga diabetes insipdus.

ads

Penyebab dari kondisi diabetes tersebut adalah sama-sama dipengaruhi karena ketidak mampuan pankreas untuk memproduksi insulin dengan baik sehingga memicu terjadinya kenaikan pada kadar gula darah. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perbedaanya, berikut adalah jenis-jenis diabetes dan juga perbedaannya.

Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 merupakan sebuah kondisi ketika tubuh tidak bisa memproduksi insulin dengan cukup, yaitu salah satu hormon yang akan di produksi oleh sel beta dalam pankreas. Insulin dinilai memiliki peran sangat penting untuk bisa mengontrol jumlah kadar gula darah yang di peroleh sel tubuh dari darah.

Penderita diabetes memiliki cukup banyak sekali gula yang tersimpan di dalam darah, namun tidak sedikit gula yang bisa diserap oleh sel tubuh. Sehingga kondisi ini akan mengakibatkan adanya penyakit komplikasi yang juga dinilai cukup parah menyerah organ lain seperti mata, ginjal, saraf, dan gusi.

Jenis diabetes tipe 1 biasanya akan lebih sering menyerang mereka yang berjenis kelamin laki-laki dibandingkan jenis kelamin perempuan. Terutama untuk mereka yang mempunyai masalah pada pankreas atau seorang yang mempunyai riwayat anggota keluarga yang juga pernah terserang diabetes tipe 1.

Gejala Diabetes Tipe 1

Kemunculan gejala diabetes tipe 1 biasanya akan muncul dengan mendadak. Berikut adalah beberapa gejalanya:

  1. Pandangan tiba-tiba terasa kabur: Saat Anda mengalami diabetes, biasanya kondisi gejala yang timbul adalah pandangan yang tiba-tiba terasa kabur dan buram. Kondisi ini akan muncul sewaktu-waktu dan cukup sering.
  2. Sering sekali buang air kecil: Intesitas Anda untuk mengeluarkan urin juga akan semakin meningkat. Bahkan dalam sehari Anda bisa berpuluh-puluh kali buang air kecil
  3. Dibandingkan cepat lapar, penderita akan lebih cepat merasa kehausan: Jika dibandingkan dengan merasakan lapar, Anda malah akan cenderung merasa mudah haus. Dan Anda akan merasakan dehidrasi yang berkelanjutan padahal Anda sudah mendapatkan asupan cairan yang cukup.
  4. Sistem kekebalan tubuhnya buruk sehingga sangat mudah terinfeksi: Semakin hari, kondisi sistem kekebalan tubuh juga akan semakin memburuk. Kondisi ini juga akan membuat tubuh Anda mudah terinfeksi, beberapa komplikasi penyakit karena diabetes juga kemungkinan akan cepat sekali menyerang.
  5. Mudah merasa lelah: Anda juga akan merasakan mudah lelah padahal Anda belum melakukan aktivitas yang terlalu berat, Anda akan mudah mengantuk dan merasakan pegal sekujur tubuh.
  6. Jika mengalami luka akan lama proses penyembuhannya: Ketika Anda mendapatkan luka, maka kondisi luka yang Anda alami akan sangat lama untuk proses penyembuhannya.
  7. Berat badan menurun drastis: Gejala lain yang timbul akan sangat berhubungan dengan penurunan berat badan. Memang, berat badan yang turun sangatlah baik apalagi untuk mereka yang mempunyai obesitas, namun bagi penderita diabetes biasanya penurunan akan sangat cepat sekali.

Jika Anda ternyata merasakan timbul gejala seperti yang sudah disebutkan diatas, alangkah baiknya untuk mengantisipasi secepat mungkin Anda segera menghubungi dokter. Karena pada dasarnya setiap orang memiliki tubuh yang berbeda sehingga gejalanya pun tidak akan sama.

Sponsors Link

Penyebab Diabetes Tipe 1

Berikut ini adalah beberapa penyebab diabetes tipe 1 yang bisa menyerang siapa saja:

  • Gangguan produksi insulin

Penyebab dari diabetes tipe 1 adalah karena pangkreas tidak bisa memproduksi insulin dengan sangat baik. Akibatnya glukosa malah tidak bisa masuk ke bagian sel untuk membantu tubuh agar bisa menyerap energy sehingga kadar glukosa yang ada dalam darah akan menjadi semakin lebih lebih dan mengakibatkan hyperglycemia. Umumnya kondisi pertahanan dan juga sistem imun tubuh penderita diabetes bisa membuat hancur bagian sel beta di pancreas, hanya saja untuk alasannya belum dapat diketahui.

  • Riwayat keluarga atau keturunan

Diabetes juga besar kemungkinan bisa terjadi jika seorang dalam keluarga ada yang menderita diabetes juga. Sehingga faktor resiko untuk menular akan lebih besar. Adanya gen tertentu juga akan menyebabkan resiko terserang diabetes tipe 1.

  • Usia

Walaupun diabetes bisa saja menyerang pada semua tingkatan usia. Namun penyakit ini biasanya akan terdeteksi pada usia tertentu. Misalnya saja, pada anak-anak biasanya akan ada di usia 4 sampai 7 tahun. Ada juga yang di usia 10 sampai 14 tahun.

Selain itu, tidak sedikit faktor pemicu terjadinya diabetes, beberapa faktor pemicu tersebut diantaranya adalah:

  • Karena virus tertentu seperti virus virus coxsackie, virus gondok, virus cytomegalovirus dan juga vitus Epstein-barr.
  • Mengkonsumsi susu sapi pada usia yang terlalu dini.
  • Kekurang vitamin D pada tubuh.
  • Mengkonsumsi air yang memiliki kandungan natrium nitrat.
  • Mengenalkan makanan sereal dan juga gluten pada usia yang tida tepat yaitu sebelum usia 4 bula, atau sangat terlambat pada usia 7 bulan.
  • Mempunyai ibu yang mengalami k
  • Kondisi preeclampsia ketika hamil.

Pengobatan Diabetes Tipe 1

Karena jenis diabetes tipe 1 biasanya akan muncul dengan sangat cepat dan juga gejalanya kemungkinan akan menjadi sangat parah, sehingga orang yang baru saja mendapat diagnosis penyakit kemungkinan harus melakukan perawatan khusus bahkan sampai di rawat di rumah sakit.

  • Pengobatan menggunakan insulin

Untuk saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan diabetes tipe 1 secara total. Sehingga pengontrolan gula darah akan dilakukan dengan cara penyuntikan insulin tambahkan ke dalam tubuh. Biasanya penyuntikan akan dilakukan 2 sampai 3 kali dalam sehari dengan tujuan mencegah terjadinya kenaikan gula darah.

  • Mengatur pola makan

Pengaturan pola makan adalah salah satu kunci stabilnya gula darah. Karena sangat mungkin sekali gula darah akan dipengaruhi karena asupan makanan yang terlalu banyak mengandung gula. Menu diet untuk penderita diabetes yang tepat juga sangatlah direkomendasikan.

  • Berolahraga

Rajinlah melakukan olahraga karena bisa membantu Anda untuk melakukan pengontrolan pada gula darah. Anda juga bisa membantu merawat kaki dan melakukan pemeriksaan pada mata secara berkala agar bisa mencegah terjadinya komplikasi karena diabetes.

Berikut ini adalah beberapa jenis tes yang biasanya akan dilakukan saat mendiagnosis diabetes tipe 1:

  • Tes level glukosa darah ketika puasa
  • Tes level glukosa darah random tanpa melakukan puasa.
  • Tes oral glucose tolerance
  • Tes hemoglobin A1c (HbA1C)
Sponsors Link

Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 merupakan salah satu penyakit kronis yang akan terjadi saat pankreas atau kelenjar ludah pada perut sudah tidak mampu memproduksi insulin. Atau saat tubuh secara efektif sudah tidak bisa lagi menggunakan insulin. Biasanya kondisi diabetes akan ditandai dengan kondisi gula darah yang berada di atas angka normal, sedangkan pada diabetes tipe 2 merupakan kondisi diabetes yang disebabkan tubuh kekurangan insulin.

Jika melihat pada perkembangan diabetes di Indonesia, tahun 2015 sudah mencapai angka sampai 10 juta orang dan dengan rentan usia dari 20 sampai 79 tahun. Namun tidak semua penderita menyadari kondisi tersebut, akibatnya malah membuat penderita semakin memasuki kondisi yang lebih parah.

Pada umumnya, diabetes tipe-2 dibagi menjadi 2 jenis, yaitu diabetes kering dan basah:

  • Diabetes Kering

Diabetes kering merupkan jenis dari diabetes tipe-2. Diabetes ini akan ditandai dengan kondisi tubuh yang sangat kurus dan kering. Ini merupakan salah satu tanda paling awal seseorang akan memicu terjadinya kemunculan penyakit diabetes tipe 2. Kondisi ini sudah menyebabkan insulin yang ada di dalam tubuh mengalami kondisi rusak dan menyebabkan kebal pada glukosa yang ada di dalam darah. Sehingga dalam kondisi ini insulin sudah tidak bisa lagi melakukan konvesi gula yang ada di dalam darah sehingga akan memicu kenaikan gula darah.

  • Diabetes Basah

Selanjutnya adalh diabetes basah yang merupakan kelanjutan dari diabetes dan akan mulai merujuk pada kemunculan diabetes tipe 2 dengan lebih lanjut lagi. Kondisi ini tidak akan jauh beda, yang akan menjadi pembedanya adalah kadar glukosa yang ada di dalam darah akan jaung lebih tinggi. Kondisi kadar gula darah yang terlalu tinggi pada penderita diabetes basah akan memicu kesulitan lukan menjadi sembuh.

Penyebab Diabetes Tipe 2

Pada dasarnya, sel yang ada di dalam tubuh manusia sangatlah memerlukan energi yang berasal dari gula atau glukosa agar bisa berfungsi dengan sesuai atau secara normal. Sedangkan yang biasanya akan membantu mengendalikan gula di dalam darah adalah hormon insulin. Hormon ini akan membantu sel mengambil serta menggunakan glukosa pada aliran darah. Jika ternyata tubuh mengalami kondisi kekurangan insulin artinya kadar gula darah akan semakin banyak karena asupan gula yang berlebihan dan memicu terjadinya kadar insulin yang berkurang atau munculnya resistensi insulin pada sel dalam tubuh, kadar gula darah kemudian akan meningkat secara drastis.

Penderita diabetes tipe 2 biasanya akan terjadi pada mereka yang mempunyai kondisi berat badan terlalu berlebihan dan disebabkan karena mereka kurang melakukan aktivitas fisik. Biasanya juga pola hidup yang tidak aktif akan memicu terjadinya penyakit diabetes. Itulah kenapa penyakit ini sudah sering ditemukan pada mereka yang sudah memasuki usia dewasa. Namun saat ini jumlah penderita dikalangan anak-anak pun sudah mulai mengalami peningkatan. Pemicunya juga sama, kekurangan aktivitas fisik serta berat badan yang terlalu berlebihan.

Gejala-gejala Diabetes Tipe 2

Gejala yang menyerang penderita diabetes tipe 2 merupakan gejala klasik, artnya gejala akan selalu ada di dalam kondisi penyakit diabetes tipe apapun, beberapa gejala tersebut seperti:

  1. Intensitas buang air kecil lebih banyak: Baik pada penderita diabetes tipe 1 atau tipe 2, gejala ini akan sama-sama muncul. Biasanya penderita akan sering ingin buang air kecil, terutama pada malam hari.
  2. Dehidrasi: Penderita diabetes tipe 2 juga kerap kali merasakan kehausan yang terlalu berlebihan dan mereka akan mengalami dehidrasi dengan cukup berat.
  3. Merasa lapar: Penderita juga akan merasakan lapar secara terus menerus, akibatnya akan memicu keinginan untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan gula.
  4. Merasakan lelah yang berlebihan: Penderita juga kerap kali merasakan kondisi kelelahan yang terlalu berlebihan padahal nyatanya mereka belum melakukan aktivitas yang menguras keringat atau membuat mereka lelah dengan berlebihan.
  5. Berkurangnya massa otot: Penderita diabetes tipe 2 juga akan merasakan massa ototnya mulai berkurang, akibatnya tubuh dan persendian mereka akan terasa sangat lemas dan tidak bertenaga.
  6. Penurunan berat badan: Saat seseorang memiliki kondisi berat badan yang terlalu berlebihan kemudian mengalami penurunan berat badan tentu saja itu merupakan hal yang baik, namun sayangnya penurunan berat badan pada penderita diabetes tidaklah wajar. Mereka akan mengalami penurunan dengan sangat drastis bahkan saat Anda tidak melakukan diet apapun.
  7. Pandangan yang kabur: Penderita juga kerap kali merasakan adanya kondisi yang buruk terjadi pada matanya, seperti penglihatan yang terasa kabur dan buram.

Itulah beberapa gejala yang perlu Anda perhatikan, banyak orang yang tidak menyadari kondisi diabetes karena tidak memahami apa saja gejalanya sehingga sangat terlambat untuk memeriksakan dirinya pada dokter.

Pengobatan Diabetes Tipe 2

Berikut adalah beberapa pengobatan untuk mengatasi diabetes tipe 2:

1. Metformin untuk mengurangi kadar gula darah

Metformin akan membantu untuk mengurangi kadar gula darah yang akan disalurkan oleh hati ke aliran darah yang akan membuat tubuh menjadi lebih responsif pada insulin sebagai salah satu cara menurunkan diabetes.

2. Sulfonilurea untuk meningkatkan produksi insulin dalam pankreas

Sulfonilurea merupakan salah satu obat yang akan membantu pada peningkatan produksi insulin di dalam pankreas. Beberapa penderita diabetes biasanya tidak dapat mengkonsumsi metformin sehingga kemungkinan besar penggantinya adalah obat ini. Sulfonilurea akan membantu pankreas untuk semakin meningkatkan kadar insulin di dalam tubuh sehingga akan membantu mempertinggi resiko hipglekmi ketika ada kesalahan dalam penggunaannya. Efek samping dari obat ini adalah kenaikan berat badan, muntah dan juga diare.

3. Pioglitazone sebagai pemicu insulin

Pioglitazone merupakan salah satu obat yang akan dikombinasikan bersama metformin dan juga sulfonylurea. Obat ini akan berfungsi sebagai pemicu sel tubuh agar tetap sensitif pada produksi insulin dalam tubuh sehingga akan membantu lebih banyak glukosa yang akan dipindahkan dari dalam darah.

4. Gliptin sebagai pencegah pemecahan GLP-1

Gliptin atau dinamakan juga penghambat DPP-4 akan membantu untuk mencegah terjadinya hormone GLP-1 atau glucagon like peptide 1 yaitu hormon yang akan berperan ketika memproduksi insulin saat kadar gula darah dalam keadan yang tinggi.

5. Penghambat SGLT-2 yang berdampak pada urine

Merupakan salah satu obat penghambat yang akan meningkatkan kadar gula yang dikeluarkan melalui saluran urin. Namun, sayangnya penggunaan ini akan sangat beresiko untuk menyebabkan infeksi pada saluran kemih dan juga kelamin untuk pengidap diabetes. Penghambat SGLT-2 akan meningkatkan kadar gula yang dikeluarkan melalui urine. Namun, obat ini meningkatkan risiko infeksi pada saluran kemih dan kelamin bagi pengidap diabetes untuk  tujuan pengobatan diabetes.

6. Agonis GLP-1 sebagai pemicu insulin tanpa risiko hipoglikemia

Merupakan salah satu obat yang kinerjanya mirip dengan GLP-1 alami. Obat ini akan diberikan dengan melalui suntikan untuk melakukan proses perangsangan pada produksi insulin ketika kadar gula darah tinggi.

7. Acarbose untuk memperlambat pencernaan karbohidrat

Acarbose akan membantu untuk memperlambat pencernaan karbohidrat yang terjadi pada gula. Obat ini akan membantu pencegahan peningkatan gula darah yang cepat setelah penderita diabetes mengkonsumsi makanan. Obat ini mempunyai beberapa efek samping yang akan membuat Anda merasakan diare dan perut terasa kembung.

8. Nateglinide dan repaglinide untuk melepas insulin ke aliran darah

Dua obat ini merupakan salah satu obat perangsang pankreas yang berfungsi untuk melepaskan lebih banyak insulin melalui aliran darah. Fungsi dari obat ini tidak bisa bertahan dalam waktu lama namun akan efektif ketika diminum sebelum makanan. Walaupun akan sangat jarang digunakan tetapi keduanya sangat dianjurkan jika penderita mempunyai jadwal makan pada jam-jam tertentu.

Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional merupakan salah satu diabetes yang terjadi ketika masa kehamilan dan biasanya hanya akan berlangsung sampai proses melahirkan. Diabetes jenis ini merupakan yang biasanya akan menyerang pada 9,2 % wanita yang tengan mengandung pada usia 24-28 minggu masa kehamilan.

Penyebab Diabetes Gestasional

Penyebab dari penyakit ini belum bisa diketahui secara pasti, namun biasanya salah satu faktor yang sangat sering menjadi pemicunya karena ada perubahan hormone. Ketika hamik maka plasenta akan melakukan produksi untuk hormone tambahan misalnya saja hormone estrogen, HPL  dan hormone yang akan membantu peningkatan resistensi insulin. Namun, seiring berjalannya waktu hormone tersebut akan mulai mempengaruhi pada kerja insulin.

Sehingga saat semakin tinggi pengaruh hormonnya maka kadar gula darah di dalam darah juga akan semakin mengalami peningkatan, inilah yang menyebabkan terjadinya diabetes gestasional. Biasanya rentan usia yang biasa terkena diabetes ini adalah usia diatas 25 tahun yang mempunyai riwayat hipertensi, genetic, dan juga kelebihan berat badan.

Gejala Diabetes Gestasional

Berikut ini adalah beberapa gejala ketika menderita diabetes gestasional, pada umumnya gejala hampir mirip dengan jenis diabetes lainnya, seperti:

  1. Sering merasa kehausan
  2. Sering buang air kecil
  3. Mulut yang terasa sangat kering
  4. Mudah merasa kelelahan
  5. Pandangan yang terasa buram

Pengobatan Diabetes Gestasional

Berikut ini adalah beberapa pengobatan yang bisa dilakukan saat menderita diabetes gestasional agar tidak membahayakan ibu dan juga bayi yang di dalam rahim.

  • Melakukan monitor pada kadar gula darah

Yang perlu ibu lakukan adalah menghindari komplikasi penyakit lebih lanjut, sehingga ibu harus sering melakukan pemeriksaan darah, misalnya saja 4 sampai 5 kali dalam sehari agar bisa dimonitor dengan sangat baik. Cara ini biasanya akan dilakukan dengan cara penggunakan suntikan jari kecil atau lanset kemudian kadar glukosa akan dideteksi menggunakan sebuah alat. Kemungkinan juga ada beberapa dokter yang menyarankan untuk mengkonsumsi insulin supaya kadar gula darah tetap dalam keadaan stabil sampai masa melahirkan tiba.

  • Melakukan pemeriksaan ultrasound

Pengobatan selanjutnya, ibu yang mengalami kondisi diabetes ini biasanya akan sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan bayi menggunakan ultrasound agar bisa melakukan pemantauan pada pertumbuhan serta perkembangan bayi dalam rahim.

  • Melakukan diet sehat

Khusus bagi ibu yang mengalami kondisi diabetes getasional ketika masa kehamilan akan sangat disarankan untuk melakukan diet sehat dengan mengkonsumsi sayura, buah dan makanan lain yang kaya akan kandungan seratnya.

Untuk melakukan pengobatan pada diabetes gestasional biasanya setiap kasus akan berbeda, sehingga akan sangat disarankan Anda tetap melakukan komunikasi dan pemeriksaan yang insten dengan dokter.

Diabetes Sekunder

Jenis diabetes selanjutnya adalah diabetes sekunder. Diabetes ini merupakan salah satu diabetes jenis mellitus yang disebabkan karena konsekuensi dari kondisi medis yang lainnya. Diabetes ini bisa masuk dalam kategori yang sangat luas karena akan berhubungan dengan masalah kesehatan, terutama yang akan berhubungan dengan pancreas.

Penyebab Diabetes Sekunder

Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang akan memicu terjadinya diabetes sekunder:

  1. cystic fibrosis
  2. hemochromatosis
  3. pankreatitis kronis
  4. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  5. Sindrom Cushing
  6. kanker pankreas
  7. glucagonoma
  8. pancreatectomy

Gejala Diabetes Sekunder

Pada umumnya, gejala diabetes hampir sama seperti dehidrasi, intensitas buang air kecil yang semakin meningkat, pandangan yang buram, berat badan menurun dengan drastis.

Pengobatan Diabetes Sekunder

Pada beberapa masalah medist yang terdaftar biasanya akan memicu terjadi resistensi pada insulin. Artinya tubuh tidak bisa merespon produksi insulin dengan baik dan memadai. Sehingga akan sangat memaksa tubuh untuk bisa melepaskan lebih banyak insulin agar bisa menjaga kadar gula darah.

Pada beberapa bentuk penyakit diabetes sekunder sama halnya seperti diabetes yang diakibatkan dari pakreatitis bisa mengakibatkan kehilang fungsi dari pakreas, yaitu ketidak mampuan pakreas untuk bisa memproduksi insulin dengan baik. Sehingga pada kondisi ini, melakukan suntikan insulin adalah hal yang paling disarankan agar bisa mengontrol kondisi gula darah.

Diabetes Keturunan

Jenis diabetes selanjutnya adalah diabetes keturunan. Jenis diabetes yang juga akan memicu terjadinya kenaikan pada gula darah.

Penyebab Diabetes Keturunan

Seseorang yang mempunyai riwayat pada keluarganya dengan mengidap penyakit diabetes akan sangat beresiko lebih tinggi untuk mendapatkan kondisi diabetes keturunan. Jenis nya juga akan sangat beragam, baik menderita diabetes tipe 1 atau 2. Namun, tentunya diabetes ini juga bisa saja dipengaruhi karena faktor gaya hidu sehingga kemungkinan besar untuk mendapatkan diabetesnya akan sangat lebih besar.

Di dalam tubuh manusia akan terdapat sebuah gen yang dinamakan HLA, gen tersebut akan memberikan kode molekul yang dinilai sangat penting untuk kekebalan tubuh. Molekul ini akan bertindak sebagai salah satu rantai kecil asam amino pada bagian permukaan sel. Saat sel kebal menemukan rantainya yang tidak pantas maka hal tersebut akan memicu terjadinya penyerangan. Tanpa  adanya gen HLA maka sel kekebalan tubuh tidak bisa menemukan rantai virus atau pun sel tumor. Dalam kondisi lain, dengan mewariskan jenis tertentu pada gen HLA maka akan membuat peningkatan pada sel kebal yang akan menyerang sel sehat yang ada di dalam tubuh. Inilah yang memicu terjadinya diabetes keturunan.

Pengobatan Diabetes Keturunan

Pada dasarnya pengobatan diabetes keturunan akan kembali lagi, jenis diabetes mana yang akan diturunkan sehingga akan mempengaruhi pada proses pengobatannya. Beberpa pengobatan yang biasanya akan disarankan adalah:

  • Melakukan penyuntikan insulin
  • Melakukan diet sehat
  • Menjaga pola makan
  • Mengukur kadar gula darah dengan teratur

Diabetes Insipidus

Jenis diabetes yang terakhir adalah diabetes insipidus. Kondisi diabetes ini cukup langka karena insipidus berbeda dengan melitus. Diabetes insipidus tidak akan berkaitan dengan kadar gula dalam darah.

Penyebab Diabetes Insipidus

Terjadinya kondisi penyakit diabetes insipidus adalah karena adanya gangguan pada hormon antidiuretik yang merupakan pengatur dari sejumlah cairan yang ada di dalam tubuh. Hormon ini akan dihasilkan oleh hipotalamis yaitu jaringan khusus pada bagian otak. Kemudian hormon akan disimpan pada kelenjar pituitari.

Bagian kelenjar pituitari akan mengeluarkan hormon yaitu antidiuretik ketik air berda dalam tubuh dengan kadar sangat rendah. Hormon ini akan membantu untuk mempertahankan air yang ada di dalam tubuh kemudian mengurangi jumlah cairan yang sudah terbuang lewat ginjal dengan bentuk urin.

Yang menjadi penyebab dari diabetes ini adalah karena hormon antidiuretik tersebut yang akan berkurang saat ginjal tidak bisa merespon seperti biasanya. Sehingga ginjal akan mengeluarkan lebih banyak cairan dan tidak bisa lagi menghasilkan kondisi warna urin yang pekat. Insipidus dibagi menjadi 2 yaitu, insipidus jenis kranial dan nefrogenik.

Gejala Diabetes Insipidus

Jika ternyata Anda mengalami kondisi insipidus biasanya akan ditandai dengan rasa haus yang berlebihan dan intensitas buang air kecil yang sangatbanyak.

Pengobatan Diabetes Insipidus

Sebelumnya sudah disebutkan bahwa ada 2 jenis diabetes insipidus, yaitu kranial dan nefrogenik. Untuk pengobatan insipidus kranial, biasanya pengobatan yang akan dilakukan adalah dengan mengimbangi cairan yang sudah terbutang Anda harus mengkonsumsi air lebih banyak lagi. Ada obat yang akan berfungsi sebagai peniru peran hormon antidiuretik yaitu desmoressin, jika memang disarankan kemungkinan Anda akan mengkonsumsinya.

Sedangkan jika Anda menderita inspidus nefrogenik biasanya obat yang akan disarankan adalah jenis thiazide diuretik yang akan berfungsi untuk membantu penurunan jumlah urin yang akan dihasilkan ginjal.

Itulah pembahasan mengenai jenis-jenis diabetes. Baik diabetes keturunan dan yang lainnya akan sama-sama berbahaya. Sehingga akan sangat lebih baik Anda bisa menyadari gejalanya lebih awal.

, , , , ,
Oleh :
Kategori : Pengobatan
Search
Doctors Talk

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang harus dihindari, karena menyerang berbagai organ vital dalam tubuh manusia, yang tentunya dapat menyebabkan kematian. dr. Jimmy Lumanau menjelaskan A-Z mengenai diabetes melitus yang wajib anda pahami.