Sponsors Link

Neuropati Diabetik : Jenis – Penyebab – Gejala – Pengobatan

Sponsors Link

Penyakit diabetes menjadi penyakit yang sangat mengerikan apabila di biarkan. Sehingga mulailah dari sekarang untuk memeriksakan apakah anda mengidap penyakit diabetes atau tidak. Beberapa jenis diabetes sangat mengerikan jika menyerang tubuh.

ads

Neuropati adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelainan pada sistem syaraf, atau istilah pendeknya adalah gangguan syaraf. Jaringan syaraf yang tersebar di seluruh tubuh dapat mengalami gangguan akibat penyakit atau cedera tertentu. Salah satu penyakit penyebab neuropati adalah diabetes. Dapat dibilang, neuropati diabetik ini adalah komplikasi dari penyakit diabetes yang dialami oleh penderitanya.

Sebelum kita mengenal lebih jauh mengenai neuropati diabetik, mari kita simak jenis-jenis neuropati yang sering terjadi:

1. Neuropati perifer

Neuropati jenis ini terjadi ketika gangguan syaraf mempengaruhi sistem syaraf di luar otak dan sumsum tulang belakang. Neuropati jenis ini dapat mempengaruhi syaraf-syaraf pada anggota tubuh yang dapat digerakkan, seperti lengan, tangan, kaki, jari, dan tungkai. Syaraf-syaraf di bagian ini adalah syaraf yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal dari dan menuju otak. Gejala dari neuropati ini adalah:

  • Kram otot
  • Otot mengecil
  • Lumpuh pada salah satu atau beberapa bagian otot
  • Susah berjalan karena sulit untuk mengangkat kaki
  • Rasa perih pada bagian kaki dan tungkai
  • Adanya sensasi kesemutan pada bagian syaraf yang terganggu
  • Kemampuan untuk merasakan rasa sakit menurun
  • Kehilangan keseimbangan
  • Terjadi perubahan suhu tubuh, khususnya pada bagian kaki

2. Neuropati Otonom

Sakit saraf akibat diabetes jenis ini muncul akibat adanya kerusakan pada sistem syaraf involunter. Sistem syaraf ini adalah syaraf yang mengendalikan sirkulasi darah, detak jantung, respons seksual, sistem pencernaan, fungsi kandung kemih, dan keringat. Gejala dari neuropati jenis ini adalah sebagai berikut:

  • Sering mengalami hipertensi
  • Sulit untuk menelan makanan
  • Merasa mual dan kembung
  • Mengalami diare pada malam hari
  • Disfungsi ereksi (pada laki-laki)
  • Detak jantung cenderung cepat
  • Mengalami hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
  • Berkeringat berlebih
  • Susah buang air kecil

3. Neuropati Fokal

Neuropati fokal atau bisa disebut juga sebagai mononeuropati, adalah gangguan syaraf pada salah satu syaraf, satu bagian syaraf, atau satu bagian tubuh. Gejala neuropati ini biasanya mereda dengan sendirinya dalam jangka waktu enam sampai delapan minggu. Gejalanya adalah sebagai berikut:

  • Bell’s Palsy
  • Menurunnya sensitivitas perabaan pada jari kaki dan tangan (kurangnya refleks sentuhan dan rabaan)
  • Rasa kebas pada kaki atau lengan
  • Sakit pada mata, sehingga timbul gangguan penglihatan

4. Neuropati Kranial

Neuropati jenis ini adalah terjadinya kerusakan pada salah satu syaraf kranial yang terdapat di bagian kepala. Neuropati kranial terbagi menjadi 2 jenis:

  • Neuropati optik, yaitu kelainan pada syaraf yang berfungsi mengirimkan sinyal visual dari retina mata menuju otak.
  • Neuropati auditori, yaitu kelainan pada syaraf yang berfungsi mengirimkan sinyal suara dari telinga menuju otak.

Penyebab utama penyakit diabetes neuropati ini belum bisa diketahui secara pasti oleh dunia kesehatan. Meskipun begitu, beberapa ahli berpendapat bahwa penyebab utama dari penyakit diabetes neuropati adalah adanya hiperglikemia persisten, penyakit autoimun, kerusakan vaskuler, dan faktor nerve growth.

Alasan hiperglikemia persisten dikemukakan karena pada penderita diabetes neuropati ditemui peningkatan aktivasi jalur poliol. Kondisi ini terjadi dengan aktifitas enzim aldose-reduktase yang mengubah glukosa dalam tubuh menjadi sorbitol. Dimana selanjutnya terjadi metabolisme oleh sorbitol menjadi fruktosa. Campuran sorbitol dan fruktosa ini dapat merusak sel syaraf dan mengakibatkan terjadinya hipertonik intraseluler.

Alasan penyakit autoimun dikemukakan karena pada penderita diabetes ditemukan adanya antineural antibodi pada serum tubuhnya. Autoantibodi yang beredar di seluruh tubuh bisa mereka struktur syaraf motorik dan sensorik secara langsung. Selain itu, juga ditemukan penumpukan antibodi dan komplemen pada beberapa komponen syaraf suralis.

Sponsors Link

Sementara itu, alasan kerusakan vaskuler dikemukakan karena adanya penebalan pada membran basalis, berkurangnya deformitas eritrosit, peningkatan agregasi trombosit, timbul bengkak pada syaraf, dan berkurangnya darah yang mengalir ke syaraf pada penderita diabetes neuropati.

Dan alasan Nerve Growth Factor (NGF) dikemukakan karena pada tubuh penderita diabetes neuropati mengalami penurunan serum NGF. Serum ini berfungsi untuk mempertahankan dan juga mempercepat pertumbuhan syaraf. Serum ini juga berperan dalam regulasi gen Calcitonin Gen Regulated Peptide (CGRP) dan gen P. Dimana peptide ini berefek pada motilisasi intestinal dan nosiseptif.

Selain mengalami gejala-gejala neuropati di bagian sebelumnya dan gejala diabetes melitus pada umumnya, seseorang yang menderita diabetes neuropati dapat mengalami juga gejala-gejala sebagai berikut:

  • Terjadinya gangguan syaraf yang terus berulang
  • Mengalami tukak lambung yang sukar sembuh
  • Diare, sembelit, muntah
  • Merasakan rasa nyeri yang hebat pada bagian pinggang dan paha
  • Mati rasa
  • Terasa seperti terbakar
  • Merasakan seperti ditusuk atau ditikam
  • Kesemutan
  • Kadang mengeluh nyeri, kadang tidak

Tingkat keparahan penyakit diabetes neuropati yang diderita oleh penderita diabetes dapat berbeda-beda, tergantung dari berbagai hal seperti:

  • usia penderita diabetes
  • lama waktu menderita diabetes
  • kendali gula darah pada tubuh penderita diabetes
  • tinggi rendahnya kadar gula dalam darah penderita diabetes

Diabetes neuropati dapat diklasifikasi menjadi beberapa golongan dan setiap golongan memiliki masing-masing jenis. Menurut perjalanan penyakitnya, diabetes neuropati dapat dibedakan menjadi:

  • Neuropati fungsional
  • Neuropati strukturalis
  • Kematian neuron
ads

Sedangkan menurut jenis serabut syaraf yang bermasalah, neuropati diabetik dapat dibedakan menjadi:

  • Neuropati difus
  • Neuropati otonom
  • Neuropati fokal
  • Polineuropati sensori motor simetri distal
  • Neuropati fokal
  • Neuropati lower limb
  • Radikulopati
  • Neuropati kranial
  • Entrapment neuropati

Dan menurut anatomi serabut syaraf perifer, neuropati dapat dibedakan menjadi:

  • Neuropati sistem motorik
  • Neuropati sistem sensorik
  • Neuropati sistem otonom

20 sampai 30 persen penderita diabetes neuropati disebabkan oleh penyakit diabetes tipe 2. Penderita diabetes tipe 1 baru merasakan diabetes neuropati setelah mengidap diabetes selama 10 tahun. Menurut data dari American Academy of Family Physicians, 10 sampai 20 persen orang yang menderita diabetes pernah mengalami gangguan syaraf.

Jika penyakit ini tidak diatasi sesegera mungkin, penderitanya dapat mengalami komplikasi yang lebih parah. Komplikasi yang bisa terjadi pada penderita neuropati diabetik adalah sebagai berikut:

  • Kepekaan tubuh terhadap gejala hipoglikemia (kadar gula darah rendah) menjadi berkurang. Padahal, penderita diabetes, khususnya diabetes tipe 1, rawan mengalami hipoglikemia
  • Infeksi saluran kemih
  • Keringat berlebih atau sebaliknya, akibat dari kelenjar keringat pada kulit yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya
  • Matinya jaringan syaraf pada kaki, sehingga terpaksa harus dilakukan amputasi pada kaki untuk mencegah penyebaran infeksi
  • Penyakit sendi Charcot, penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk sendi (cacat), pembengkakan sendi, sampai penurunan sensasi pada sendi.

Bagaimana seseorang didiagnosis menderita neuropati diabetik? Diagnosis awal yang dilakukan oleh dokter biasanya dibuat berdasarkan gejala, riwayat kesehatan penderita diabetes, dan juga dilakukan pemeriksaan fisik. Selain itu, dilakukan juga beberapa pemeriksaan penunjang lainnya, seperti:

  • Pemeriksaan Kecepatan Hantar Syaraf atau KHS, tujuannya untuk menilai kecepatan hantaran impuls sistem syaraf kaki dan tangan
  • Pemeriksaan refleks syaraf terhadap perubahan suhu dan getaran yang dirasakan
  • Tes Elektromiografi atau EMG, fungsinya untuk mengukur seberapa besar impuls listrik yang terjadi di dalam otot.
  • Pemeriksaan filament untuk mengetes kepekaan syaraf terhadap sentuhan
  • Pemeriksaan sistem syaraf otonom, fungsinya untuk mencari tahu apakah neuropati otonom dialami oleh penderita yang mulai merasakan gejalanya. Hal-hal yang dilakukan selama pemeriksaan ini adalah kemampuan tubuh pasien untuk mengeluarkan keringat dan juga pengukuran tekanan darah pasien ditinjau dari berbagai posisi.

Pengobatan yang dijelaskan dalam artikel ini hanya bertujuan untuk memperlambat perkembangan penyakit, mengatasi risiko komplikasi lanjut, meringankan nyeri yang muncul, dan juga mengembalikan fungsi tubuh yang bermasalah. Selain dengan cara menjaga kadar gula darah, melakukan pola hidup sehat, pengobatan diabetes neuropati dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obat tertentu, diantaranya:

  • Antidepresan (despiramine, nortriptyline, duloxetine)
  • Antikejang (gabapentin, pregabalin, carbamazepine)
  • Krim capsaicin
  • Koyo lidocaine

Untuk mengatasi komplikasi yang muncul, dapat dilakukan penanganan sebagai berikut:

  • Untuk masalah pencernaan, dengan cara menggunakan obat-obatan pencernaan, mengubah pola makan, makan sering porsi sedikit
  • Untuk masalah saluran kemih, dengan obat antispasmodic, terapi teknik buang air kecil.
  • Untuk masalah hipertensi, dengan menerapkan pola hidup sehat, memperlambat posisi duduk dan berdiri, banyak minum, dan menggunakan beberapa obat-obatan.

Bagi penderita diabetes, alangkah baiknya untuk segera mengatasi penyakitnya agar tidak sampai mengalami komplikasi diabetes neuropati, karena komplikasi selanjutnya setelah diabetes ini dapat mempengaruhi nyawa Anda.

, , , , ,
Oleh :
Kategori : Pra Diabetes
Search
Doctors Talk

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang harus dihindari, karena menyerang berbagai organ vital dalam tubuh manusia, yang tentunya dapat menyebabkan kematian. dr. Jimmy Lumanau menjelaskan A-Z mengenai diabetes melitus yang wajib anda pahami.