Sponsors Link

Gejala Sakit Saraf Akibat Diabetes Melitus yang Patut Diwaspadai

Sponsors Link

Banyaknya komplikasi yang bisa dipicu oleh penyakit diabetes melitus mengharuskan pengidapnya mendapatkan perawatan yang teratur dan berkelanjutan. Jika tidak, maka salah sedikit saja penyakit diabetes bisa disertai dengan munculnya penyakit lain. Komplikasi yang paling umum adalah penyakit hipertensi, diabetic foot, gagal ginjal, gangguan penglihatan hingga stroke.

ads

Selain berdampak pada peredaran darah dan kerap membuat kerusakan pada sistem pembuluh darah tepi, penyakit diabetes melitus juga bisa menjadi penyebab utama dari kerusakan saraf yang terjadi pada tubuh penderitanya. Apalagi jika obat diabetes tidak dikonsumsi secara teratur serta tidak memerhatikan cara minum obat diabetes yang benar. Rusaknya sistem saraf jelas akan memberikan dampak buruk bagi tubuh manusia.

Kerusakan saraf yang disebabkan oleh penyakit diabetes melitus biasa disebut sebagai neuropati diabetik. Menilik pada dampaknya, kerusakan saraf adalah salah satu jenis komplikasi dari penyakit diabetes yang terbilang serius. Komplikasi ini tidak bisa disembuhkan, melainkan hanya bisa diminimalkan. Sebab kerusakan terjadi pada serabut saraf seluruh tubuh seperti organ dalam, organ luas, hingga sistem pencernaan.

Penyebab utama dari komplikasi ini adalah kadar gula darah tinggi yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Sayangnya, penyakit ini kerap kali tidak disadari oleh penderita diabetes kecuali jika keluhan sudah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan. Padahal data menunjukkan bahwa neuropati diabetic banyak diidap sejak masa pradiabetes. Prevalensinya meningkat setiap tahun.

Neuropati diabetic terdiri dari empat jenis dengan berbagai macam gejala. Namun, kerusakan saraf yang terjadi cukup umum yakni mulai dari ujung saraf (distal) menuju pangkal (proksimal). Empat jenis neuropati diabetic atau sakit saraf akibat diabetes tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Mononeuropati (Neuropati Fokal)

Muncul dengan rasa sakit yang amat, mononeuropati biasanya akan reda sendiri setelah berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Jenis kerusakan saraf ini terjadi di pada bagian wajah, batang tubuh serta kaki. Dengan gejala sebagai berikut.

  • Bagian belakang mata terasa nyeri dan mengalami gangguan,
  • Salah satu sisi wajah mengalami kelumpuhan, serta
  • Rasa sakit pada organ kaki, panggul, paha, hingga perut.
  1. Neuropati Otonom

Bagian saraf yang rusak biasanya terdapat pada beberapa sistem tubuh seperti sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem eksresi (saluran kemih), dan sistem vaskular. Ada pun kerusakan ini muncul dengan gejala sebagai berikut.

  • Permasalahan seksual pada sistem reproduksi,
  • Mual dan pusing pada penderita diabetes, disertai dengan hipotensi ortostatik pad sistem vaskular, serta
  • Kembung atau gangguan kencing pada sistem eksresi.
  1. Fermoral Neuropati

Kerusakan saraf ini juga kerap disebut sebagai diabetic anytrophy dengan kerusakan pada saraf pinggul, paha, dan bokong dengan gejala seperti berikut.

  • Pembengkakan di perut
  • Rasa sakit hebat di bokong, paha, dan pinggang.
  1. Neuropati Perifer

Neuropati perifer adalah kerusakan yang terjadi pada saraf perifer terutama di area kaki dan tungkai kaki. Komplikasi yang muncul merupakan komplikasi penyakit diabetes yang paling umum diderita. Kerusakan ini muncul dengan gejala sebagai berikut.

  • Hilangnya koordinasi tubuh,
  • Masalah otot melemah, keram, dan nyeri,
  • Telapak kaki kebas dan kesemutan, serta
  • Munculnya ulkus dan deformitas.
Sponsors Link

sakit saraf akibat diabetes atau neuropati diabetik yang paling umum muncul adalah neuropati perifer. Tidak heran jika organ kaki penderita diabetes lebih banyak mendapatkan gangguan seperti kaki lemas karena diabetes, munculnya ulkus yang jika dibiarkan terinfeksi akan menjadi ganggrene, serta kematian jaringan kaki. Kerusakan saraf perifer ini pula yang menjadi penyebab utama banyak penderita diabetes harus mengalami tindakan amputasi.

Sebelum terjadi, melakukan pencegahan adalah hal terbaik yang perlu Anda lakukan. Namun karena kerusakan saraf akibat diabetes biasanya muncul jauh sebelum Anda memeriksakan diri dan didiagnosis, maka menerapkan hidup pola sehat adalah kemutlakan. Jangan lupa untuk mengatur asupan nutrisi, mengonsumsi vitamin B terutama vitamin B1, B6, dan B12 perlu dirutinkan. Jika Anda mengalami luka, maka segeralah menggunakan salep pengering luka diabetes yang direkomendasikan.

Pengobatan terhadap kerusakan saraf akibat diabetes tidak bisa dilakukan dengan instan, bahkan pengobatan tersebut biasanya dilakukan hanya untuk mengurangi keluhan serta memperlambat kerusakan meluas. Sejauh ini, pengobatan biasanya:

  • Mengontrol kadar gula darah
  • Rutin berolahraga
  • Tidak minum alkohol
  • Serta terbebas dari obesitas dengan mengatur asupan nutrisi

Ada pun obat-obatan oral yang kerap dikonsumsi adalah obat penghilang rasa sakit yang masuk ke dalam golongan obat antidepresan, antikejang. Kadang, Anda juga perlu melakukan pengobatan fisik dengan penggunaan koyo lidocaine atau krim capsaicin, serta akupuntur. Kendati demikian, obat-obatan utama yang tidak boleh Anda lewatkan adalah obat antidiabetes. Konsumsilah pada pagi hari ketika fenomena fajar menyerang sebab kadar gula darah biasanya naik dengan pesat, oleh karena itulah mengapa obat diabetes diminum pagi hari.

, , , , ,
Oleh :
Kategori : Gaya Hidup
Search
Doctors Talk

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang harus dihindari, karena menyerang berbagai organ vital dalam tubuh manusia, yang tentunya dapat menyebabkan kematian. dr. Jimmy Lumanau menjelaskan A-Z mengenai diabetes melitus yang wajib anda pahami.