Penyakit diabetes merupakan satu di antara penyakit yang sering ditemui karena adanya perubahan gaya hidup yang tidak sehat. Diabetes menjadi momok yang menakutkan bagi siapapun yang mengetahuinya, baik yang berpotensi rendah maupun yang berpotensi tinggi terkena diabetes. Gejala diabetes melitus biasanya dapat menjadi dasar diagnosis para dokter untuk mengetahui tingkat diabetes pasien.
Gejala yang sering tampak pada pasien diabetes adalah adanya luka. Luka pada pasien diabetes tidak sama dengan orang normal. Pada orang normal (tanpa diabetes) luka dapat dengan mudah disembuhkan, sedangkan pada pasien diabetes, luka kecil pun, sulit disembuhkan. Kesulitan tersebut disebabkan oleh kadar gula darah, karena adanya gangguan pada pankreas, yaitu organ yang memproduksi hormon insulin. Kadar gula darah normal yang tidak terkontrol dapat memengaruhi sirkulasi darah menjadi tidak lancar, sehingga tubuh kehilangan kemampuan menyembuhkan luka secara alami.
Luka yang sulit diobati akan sangat mengganggu stabilitas hidup pasien. Ketika sudah parah, seorang pasien diabetes dapat mengalami amputasi karena meluasnya luka. Untuk itu, setiap pasien diabetes maupun Anda yang sedang waspada terhadap diabetes, penting untuk mengetahui macam-macam luka diabetes. Berikut penjelasannya:
1. Luka Eksternal
Luka pada pasien diabetes biasanya berawal dari luka ringan yang disebabkan oleh aktivitas di luar tubuh, seperti karena goresan suatu benda, trauma akibat kecelakaan ringan, dan cedera karena pekerjaan yang berlebihan. Luka tersebut dapat dengan mudah terbentuk namun pasien diabetes biasanya sulit mendeteksi rasa sakit pada luka ringan. Hal ini dikarenakan pasien diabetes biasanya mengalami neuropati perifer yaitu kondisi rusaknya sistem saraf tepi pada kulit di bagian anggota tubuh (terutama kaki), sehingga informasi rasa sakit akibat luka tidak dapat diterima oleh otak.
Luka yang biasanya terjadi pada pasien diabetes yang diakibatkan oleh aktivitas luar sebenarnya dapat disebabkan oleh aktivitas ringan hingga aktivitas berat, misalnya
- Lecet pada punggung kaki karena menggunakan sepatu baru
- Lecet pada telapak kaki akibat tergores batu
- Lecet pada tangan karena memasak
- Luka bakar karena tertumpah minyak panas
- Benjolan akibat terjatuh dari sepeda
- Memar akibat mengangkat benda-benda berat, dan sebagainya.
Luka-luka tersebut dapat digolongkan sebagai luka ringan. Pada orang tanpa diabetes pun luka tersebut dapat dengan mudah dihindari dan diobati. Namun pada pasien diabetes, luka dapat sering dan mudah terjadi, serta menjadi semakin parah jika tidak segera ditangani dengan pengobatan luka yang benar.
2. Luka Internal
Jika pada luka eksternal penyebabnya diketahui berasal dari luar tubuh, maka luka internal merupakan luka yang disebabkan oleh faktor-faktor dari dalam tubuh pasien diabetes. Faktor-faktor yang dimaksud yaitu kadar gula darah tinggi dan gangguan hormon insulin, yang menyebabkan komplikasi seperti sirkulasi darah tidak normal, gangguan syaraf, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Faktor-faktor tersebut dapat mengubah luka eksternal menjadi internal karena semakin parah, sehingga dapat dikatakan bahwa awal dari luka internal adalah munculnya luka eksternal.
Namun, beberapa luka internal biasanya dapat muncul begitu saja tanpa diawali dengan luka ringan. Luka internal tersebut biasanya muncul perlahan, bahkan tidak disadari bahwa itu luka, dan menjadi semakin parah karena tidak segera diobati. Berikut macam-macam luka diabetes karena faktor internal yang dapat dialami pasien diabetes:
- Ulkus
Pada orang normal, tubuh dapat dengan mudah melawan bakteri karena sistem kekebalan tubuh dan sirkulasi darah normal, sedangkan pada pasien diabetes, luka yang terinfeksi bakteri tidak dapat dengan mudah disembuhkan secara alami oleh tubuh.
- Jaringan Kulit Mati
Hal ini biasanya ditandai dengan luka yang memunculkan nanah (ulkus) dan berubah warna menjadi kehitaman. Jika sudah menjadi luka gangrene, maka besar kemungkinan untuk amputasi agar luka gangrene tidak menyebar pada anggota tubuh lain.
- Bercak Tebal pada Kulit (Scleredema Diabeticorum)
Awalnya, hanya muncul bercak yang membuat kulit terasa tebal dan keras, dan lama-lama menyebabkan nyeri. Meski jarang terjadi, bercak tebal pada kulit ini dapat menyebabkan luka pada pasien diabetes tipe 2. Jika dibiarkan, akan menyebabkan gangguan pada fungsi paru.
- Luka Gatal Akibat Penebalan Lipatan Kulit (Akantosis Nigrikans)
Kondisi ini menyebabkan rasa gatal dan bau yang tidak sedap, sehingga sering memunculkan luka goresan jika tidak segera diobati. Akantosis nigrikans tidak hanya terjadi ketika seseorang mengidap diabetes, namun juga menjadi pertanda awal pasien diabetes. Pada umumnya, pasien diabetes yang juga mengalami obesitas, berpotensi tinggi untuk terkena akantosis nigrikans.
- Pembengkakan Luka Kapalan (Necrobiosis Lipoidica Diabeticorum)
Baca juga mengenai ciri-ciri luka diabetes basah dan ciri-ciri luka diabetes kering.
- Xantoma Eruptif (Eruptive Xanthomatosis)
- Luka Ruam (Disseminated Granuloma Annulare)
Pasien diabetes terkadang mengalami luka berbentuk cincin atau busur yang berwarna kemerahan atau kecoklatan, yang bisa disebut ruam diabetik (Disseminated Granuloma Annulare). Luka ini sering muncul pada bagian tangan, telinga, dan kaki.
- Lepuhan Diabetes (Bullosis Diabeticorum)
Jika Anda adalah pasien diabetes, Anda tidak perlu cemas meski luka-luka yang disebabkan oleh diabetes sulit diobati, karena jika Anda segera membawanya ke dokter. Luka-luka tersebut memiliki penanganan dan obat khusus sehingga dapat disembuhkan meski membutuhkan waktu ekstra.
Selain itu, Anda dapat mencegahnya dengan memperhatikan penyebab diabetes dan meminimalkan penyebabnya. Dengan demikian, Anda dapat terhindar dari kemungkinan terkena luka-luka diabetes, bahkan sembuh dari diabetes.