Sponsors Link

11 Ciri-ciri Luka Diabetes Kering dan Penyebabnya yang Diwaspadai

Sponsors Link

Penderita gejala diabetes melitus tidak jarang mengalami luka yang sukar disembuhkan. Luka tersebut biasanya disebut luka kronis, yakni luka yang terjadi lebih dari dua belas minggu. Orang tanpa diabetes biasanya membutuhkan waktu kurang dari dua minggu, namun untuk penderita diabetes, luka tersebut membutuhkan waktu lebih lama untuk mengering karena sulit disembuhkan.

ads

Kesulitan penyembuhan luka pada penderita diabetes dipengaruhi oleh kadar gula darah normal yang berlebihan. Tingkat kadar gula yang berlebihan menyebabkan proses penyembuhan yang biasanya dapat dilakukan oleh tubuh secara alami, menjadi terganggu, sehingga kemampuan tubuh melawan infeksi menjadi berkurang. Dengan demikian, dibutuhkan proses penyembuhan secara khusus untuk luka pada penderita diabetes.

Penderita gejala diabetes basah maupun gejala diabetes kering, memiliki peluang lebih besar untuk mengalami luka. Bedanya, pada penderita diabetes basah, luka yang dialami dapat memunculkan nanah karena menjadi sarang bakteri dan sulit mengering, sedangkan pada penderita diabetes kering luka tersebut tidak menimbulkan nanah meski lamanya waktu luka sama. Dengan demikian, luka pada penderita diabetes juga dapat menjadi dasar diagnosis seorang penderita diabetes. Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengetahui ciri luka pada penderita diabetes basah dan diabetes kering.

Luka ini juga dapat menjadi pertanda bahwa seseorang terkena diabetes kering atau diabetes basah. Berikut adalah penjelasan mengenai ciri-ciri luka diabetes kering:

1. Tidak Berbentuk Basah

Pada diabetes kering, luka yang timbul di area kulit tidak menyebabkan munculnya nanah. Luka tersebut biasanya bersifat kering tanpa nanah, namun seperti luka pada penderita diabetes lainnya, luka tersebut sulit disembuhkan sehingga membutuhkan waktu lama untuk proses penyembuhannya.

2. Terjadi di Beberapa Area Tubuh

Jika penderita diabetes basah sering mengalami luka di area kaki, maka penderita diabetes kering tidak hanya sering mengalami luka di area kaki. Luka pada penderita diabetes kering juga dapat terjadi di area tulang kering hingga tangan. Meski demikian potensi terjadinya luka, lebih besar pada area kaki karena pada area tersebut gangguan peredaran darah dan saraf sering terjadi.

3. Bercak Kemerahan

diabetes keringPada penderita diabetes kering, kondisi bercak kemerahan atau coklat muda (dermatopi diabetik) sering terjadi pada area tulang kering. Luka ini dapat terjadi pada setiap orang.

Namun pada penderita diabetes kering, luka ini paling sering terjadi, yang mungkin disebabkan oleh komplikasi syaraf dan pembuluh darah. Bercak ini biasanya dialami oleh penderita diabetes di usia lanjut atau yang menderita diabetes ±10 – 20 tahun.

 

4. Kulit Kaku

kulit kakuLuka pada kulit penderita diabetes kering dapat menyebabkan kulit di sekitar luka tersebut menjadi kaku. Kulit yang kaku tersebut dapat meluas sehingga sendi-sendi terdekat area kulit kaku menjadi kesulitan bergerak.

Meski jarang ditemukan pada penderita diabetes, secara fisik kulit kaku pada penderita diabetes kering dapat dilihat dan dirasakan, yakni licin, kaku, menebal, dan perlahan menguning.

 

5. Lecet Mudah Mengering

Jika terjadi luka lecet pada penderita diabetes kering, luka tersebut akan lebih mudah mengering daripada pada penderita diabetes basah. Namun keringnya luka tersebut bukan berarti akan hilang seketika, tetap dibutuhkan penanganan luka sesegera mungkin. Penderita diabetes basah dan diabetes kering sama-sama berpotensi tinggi mengalami luka, tetapi pada penderita diabetes kering, luka tersebut pun berpotensi tinggi untuk sembuh daripada pada penderita diabetes basah.

Sponsors Link

Penyebab Diabetes Kering

Setelah mengetahui ciri-ciri luka diabetes kering, Anda dapat mengamati hal-hal yang menjadi penyebab luka pada penderita diabetes kering sehingga Anda dapat lebih waspada dan berhati-hati. Berikut penyebabnya:

1. Gesekan, Trauma, dan Cedera

Segala sesuatu dapat menyebabkan luka pada kulit penderita diabetes, seperti gesekan suatu benda, trauma akibat kecelakaan, hingga cedera yang tidak disengaja. Hal-hal kecil sekalipun dapat menyebabkan luka. Bedanya, pada penderita diabetes, baik diabetes kering maupun diabetes basah, luka tersebut sulit disembuhkan dan berubah semakin parah dengan cepat.

2. Tingkat Gula Darah

Peningkatan gula darah yang terjadi dalam kurun waktu yang lama, dapat merusak pembuluh darah yang menjadi penyebab terjadinya luka. Ini juga menjadi penyebab terjadinya luka yang sulit dan lama disembuhkan pada diabetes basah maupun kering.

3. Insulin

Insulin yang diproduksi oleh pankreas penderita diabetes tidak konsisten, sehingga dapat menyebabkan kelebihan atau kekurangan insulin. Jika biasanya insulin dapat diproduksi dalam jumlah tetap dalam kondisi baik, maka pada penderita diabetes, insulin yang diproduksi terlalu banyak dan kondisinya buruk atau terlalu sedikit insulin yang kondisi baik. Kelebihan atau kekurangan insulin tersebut menyebabkan kebutuhan tubuh akan insulin tidak dapat terpenuhi, sehingga dapat memunculkan luka.

ads

4. Sirkulasi Darah

Sirkulasi darah yang tidak lancar (vasculopathy) atau terganggu dapat mempersulit proses penyembuhan karena penyebaran pasokan oksigen dan nutrisi ke jaringan di sekitar luka menjadi terhambat. Hal ini dapat menyebabkan luka semakin parah bahkan jaringan di sekitar luka mati (gangrene), hingga perlu dilakukan amputasi. Namun, kondisi ini jarang ditemui pada penderita diabetes kering.

5. Gangguan Saraf

Penderita diabetes dapat mengalami gangguan saraf (neuropathy) yang menyebabkan mereka kurang peka terhadap kondisi kulit yang luka. seperti rasa sakit hingga proses pengobatan menggunakan cairan kimia. Jika pada orang normal, luka kecil akan mudah terdeteksi karena rasa sakitnya, sehingga cepat ditangani, sedangkan pada penderita diabetes, kemampuan merasakan sakit pada kulit menjadi sangat berkurang sehingga baru terdeteksi ketika sudah membesar.

6. Hormon

Orang dengan penderita diabetes biasanya lebih mudah frustasi. Rasa frustasi tersebut dipengaruhi oleh kadar kortisol atau hormon stress. Bila pendFerita diabetes, baik diabetes kering maupun basah, mengalami peningkatan stress, maka luka kecil pun dapat menjadi luka besar yang berbahaya dan sukar disembuhkan.

Luka pada penderita diabetes kering memang tidak separah luka pada penderita diabetes basah. Bila dibandingkan, kemungkinan dalam kemudahan penyembuhan luka pada penderita diabetes kering dan diabetes basah adalah 1:3. Artinya, penderita diabetes kering tiga kali lebih mudah dalam penyembuhan luka.

Kemungkinan tersebut dapat meningkat jika penanganan luka dilakukan dengan tepat dan cepat. Namun, Anda harus tetap waspada. Meski luka pada penderita diabetes kering lebih mudah kering, hal itu disebabkan karena diabetes kering disebabkan oleh adanya gangguan hormon insulin, baik itu terjadinya kerusakan maupun kurangnya hormon insulin pada tubuh.

Dalam dunia medis, penyebab tersebut dikenal sebagai diabetes tipe 1, yang menjadi tanda awal sebelum terkena diabetes tipe 2. Pada diabetes tipe 2, penderita diabetes kering sangat mungkin beralih menjadi penderita diabetes basah. Untuk itu, ketika Anda sudah merasakan gejala diabetes dan mengenali ciri luka diabetes, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter dan meminta penanganan lebih lanjut.

Tentu saja bagi Anda yang tahu bahwa mungkin saja di suatu hari Anda menderita diabetes, Anda harus berhati-hati dan mengetahui penyebab diabetes. Dengan demikian, daripada menangani luka dan mengobatinya, alangkah sangat baiknya jika Anda mencegah penyakit diabetes dengan gaya hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan berkala.

, , ,
Oleh :
Kategori : Penyebab
Search
Doctors Talk

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang harus dihindari, karena menyerang berbagai organ vital dalam tubuh manusia, yang tentunya dapat menyebabkan kematian. dr. Jimmy Lumanau menjelaskan A-Z mengenai diabetes melitus yang wajib anda pahami.