Munculnya berbagai macam tanda-tanda diabetes menjadi hal yang sangat menakutkan untuk semua orang. Masalahnya sekarang dunia sedang diguncang oleh banyaknya penderita diabetes yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Negara berkembang seperti Indonesia memiliki angka penderita diabetes yang terus meningkat. Perang melawan diabetes memang perlu diterapkan dengan baik. Seperti yang dilakukan negara maju dimana mereka membuat sistem untuk merubah pola hidup penduduknya.
Masalahnya ternyata diabetes memberi dampak buruk untuk penyakit yang lain seperti TB paru atau tuberkolosis. Penyakit TB biasanya dialami paling tinggi pada penderita HIV dan AIDS. Namun menurut temuan penelitian ternyata sekarang hampir semua penderita diabetes juga menderita infeksi TB. Agar lebih jelas lagi dibawah ini akan kami ungkap mengenai TB paru pada penderita diabetes, seperti penyebab, gejala dan perawatan.
Penyebab
- Kadar gula yang tinggi
Adanya gula darah yang tinggi ternyata memberi peluang besar pada bakteri TB yang akan masuk ke dalam tubuh. Kondisi gula darah yang sangat tinggi dan bersifat terus menerus pada penderita diabetes menyediakan lingkungan yang sangat baik untuk perkembangan bakteri penyebab TB. Akhirnya penyakit TB berkembang dengan baik. Gula dalam tubuh penderita TB menyediakan nutrisi untuk perkembangan bakteri ini.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Pada dasarnya semua jenis jenis diabetes akan membuat penderitanya memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat rendah. Hal inilah yang akhirnya membuat bakteri penyebab TB akan hidup dan masuk ke tubuh dengan mudah. Diabetes memang akan membuat tubuh menjadi lemah dan mudah terserang penyakit. Belum lagi ditambah dengan kadar gula yang tinggi dan memberikan kesempatan bakteri TB masuk ke dalam tubuh.
- TB penyakit pertama
Meskipun ada hubungan antara diabetes dan penyakit TB ternyata pada penderita TB juga bisa mengalami diabetes. Hal ini karena berbagai jenis obat untuk TB akan membuat pankreas tidak produktif ketika menghasilkan insulin. Hal inilah yang akhirnya membuat tubuh tidak memiliki kebutuhan insulin yang cukup sampai akhirnya muncul gejala awal diabetes.
- Gangguan respon terhadap Myocbacterium tuberculosis
Ketika sudah muncul gejala diabetes melitus maka biasanya tubuh memiliki sistem pertahanan yang sangat lemah. Hal ini yang kemudian akan membuat tubuh tidak peka atau tidak bisa bertahan dari serangan bakteri penyebab TB paru. Sementara itu awal mula bakteri TB masuk ke paru bisa karena sentuhan langsung dengan penderita lain atau karena tinggal di lingkungan dengan penderita TB.
- Kondisi hiperglikemia
Kondisi hiperglikemia pada penderita diabetes juga akan menyebabkan infeksi bakteri TB mudah menyerang. Hal ini karena ketika kadar gula darah tinggi maka sel neutrofil dan monosit tidak bisa berkembang dengan baik dan membuat pertahanan tubuh menjadi sangat lemah. Kondisi ini yang akan menyebabkan TB menyerang lebih cepat pada penderita DB.
Gejala
- Penurunan berat badan
Pada penderita diabetes yang mengalami TB biasanya gejalanya tidak mudah ditemukan. Namun tanda pertama yang sering terjadi adalah penurunan berat badan yang cukup jelas. Seringkali hal ini dianggap efek dari diabetes yang membuat penderita melakukan diet atau karena memang kadar gula yang tinggi. Dan gejala ini berbanding terbalik pada penderita TB yang akhirnya terkena diabetes. Karena pada kasus ini biasanya berat badan meningkat.
- Kelelahan
Sama seperti pada kasus TB yang lain maka penderita akan merasa sangat lelah dan tidak nyaman. Tanda inipun juga dialami akibat kadar gula darah yang sangat tinggi. Namun respon tubuh yang lelah bisa karena kondisi kadar gula yang tinggi sekaligus serangan masuknya bakteri tuberkolosis.
- Batuk lebih dari 2 minggu
Sama seperti pada penderita TB yang lain maka orang yang sudah terkena diabetes akan mengalami batuk yang cukup lama. Ini gejala yang sangat penting untuk diperhatikan karena menjadi tanda ketika bakteri menyerang paru-paru dan berkembang biak disana. Lama batuk biasanya sangat bervariasi dimana sakit tidak mudah disembuhkan. Batuk tidak bisa diatasi dengan obat dan jika sudah parah maka bisa menyebabkan batuk berdarah.
- Demam lama
Tanda infeksi yang lain adalah tubuh yang demam. Ciri khas dari demam akibat serangan TB adalah demam naik turun dan terus menerus terjadi. Pada tahap awal demam masih merespon dengan obat demam biasa namun akhirnya obat tidak banyak berbuat. Akhirnya penderita akan mengalami demam yang sangat lama.
- Keringat malam
Munculnya keringat malam memang perlu diwaspadai. Bahkan ketika tubuh tetap mengeluarkan keringat dingin saat tidak beraktifitas dan hanya tidur. Ini menjadi tanda bahwa bakteri sudah masuk ke paru-paru dan tinggal disana. Kondisi ini bisa membuat penderita kedinginan dan menggigil.
Diagnosis
Hanya denga melihat semua gejala yang muncul maka tidak bisa menegakkan diagnosis. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan dengan foto toraks dan pemeriksaan dahak di laboratorium. Kedua pemeriksaan ini yang akan membuktikan bahwa penderita diabetes terkena TB paru atau tidak. Jika terkena TB paru maka biasanya foto toraks akan menunjukkan awan putih .
Perawatan
- Perawatan dengan obat TB Pirazinamid dan Etambutol untuk penderita DB dengan TB biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama yaitu 9 bulan. Hal ini bermanfaat untuk mencegah kekambuhan pada periode berikutnya. Perawatan TB pada penderita diabetes juga bisa lebih lama jika kondisi diabetes cukup parah. Selain itu sebelum menerima perawatan maka uji kreatin penderita juga perlu dilakukan.
- Obat Etambutol bisa menyebabkan efek samping untuk mata sehingga pemberian obat harus dikaji dengan benar. Dokter akan melihat apakah mata penderita TB dengan diabetes itu dalam kondisi yang normal dan perkembangannya selama menerima obat.
- Pemeriksaan setiap 2 minggu sekali. Selain harus mengontrol kadar gula darah maka sebaiknya penderita TB dengan diabetes memang harus melakukan pemeriksaan TB. Pemeriksaan oleh dokter dianjurkan setiap 2 mingu sekali.
Itulah keterangan tentang TB paru pada penderita diabetes, seperti penyebab, gejala dan perawatan. Jika sudah mengalami beberapa gejala maka pastikan diagnosa oleh dokter di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain.